Cinta Pertama Hilang: Mengungkap Dinamika Forgiveness Perempuan Dewasa Tanpa Ayah Pasca Perceraian
DOI:
https://doi.org/10.35134/jpsy165.v17i1.332Keywords:
perceraian, forgiveness, perempuan, dewasa awal, fatherlessAbstract
Kasus perceraian di Indonesia sendiri masih sangat tinggi dan menduduki peringkat ke-7 di Asia dengan kasus fatherless paling tinggi ke-3 di dunia. Sebagaimana diketahui bahwa perceraian dapat berdampak pada kondisi psikologis anak dalam jangka panjang. Perceraian yang terjadi pada saat usia remaja, biasanya akan sulit untuk dimaafkan. Sebagaimana data survei menunjukkan bahwa 73% dari 20 anak korban perceraian belum memaafkan orang tuanya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana forgiveness pada perempuan dewasa awal yang dibesarkan tanpa kehadiran ayah akibat perceraian. Penelitian kualitatif digunakan agar dapat melihat dan menggambarkan dengan jelas dinamika yang ingin diketahui. Kemudian, paradigma interpretif digunakan dalam penelitian. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan fenomenologis yang berfokus pada pemahaman mendalam tentang bagaimana individu merasakan, memahami, dan menginterpretasikan dunia mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan karakteristik subjek perempuan dewasa awal (20-40 tahun); tidak tinggal serumah dengan ayah sejak perceraian orang tua dan tinggal bersama nenek, kakek, serta ibu; perceraian orang tua terjadi karena perselingkuhan dari pihak ayah; dan perceraian terjadi ketika masa remaja (9-12 tahun). Adapun jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu dua orang. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan instrumen Heartland Forgiveness Scale dengan teknik analisa data yaitu analisis tematik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terkait aspek forgiveness, kedua partisipan telah memaafkan dari segi aspek forgiveness of self dan forgiveness of situation. Sedangkan, pada aspek forgiveness of others terdapat perbedaan dari masing-masing partisipan.
References
Eyo, U. E. (2018). Divorce: Causes and Effects on Children. Asian Journal of Humanities and Social Studies. 6(5), 172-177. Https://doi.org/10.24203/ajhss.v6i5.5315.
Jenz, F. & Apsar, N. C. (2021). Dampak Perceraian Orang Tua Pada Prestasi Anak Remaja. Jurnal Pengabdian dan Penelitian Masyarakat (JPPM), 2(1), 1-10. Https://doi.org/10.24198/jppm.v2i1.33430.
Djawas, M., Ridhwan, R., Devy, D., & Husna, A. (2021). The Government’s Role in Decreasing Divorce Rates in Indonesia: The Case of Aceh and South Sulawesi. AHKAM Jurnal Ilmu Syariah. 21(1), 163-188. Https://10.15408/ajis.v21i1.20870.
Siregar, D., Sitepu, K., Darma, M., Na’im, K., Tarigan, M. T. U., Razali, R., & Harahap, F. S. (2023). Studi Hukum Tentang Tingkat Perceraian dan Efeknya Terhadap Anak. Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI), 3(2), 178–185. Https://doi.org/10.54123/deputi.v3i2.276.
Hartanto, I., Dariyo, A., & Kartasasmita, S. (2019). Gambaran Self-Disclosure Pada Wanita Dewasa Awal Yang Pernah Diselingkuhi. Journal An-Nafs, 4(1), 34-52. Https://doi.org/10.33367/psi.v4i1.656.
Damota, M. D. (2019). The Effect of Divorce on Families’ Life. Journal of Culture, Society and Development. 46, 6-11. Https://doi.org/0.7176/JCSD.
Alwinda, F. & Setyanto, Y. (2021). Komunikasi Antar Pribadi Orangtua-Anak Pasca Perceraian. Koneksi, 5(2), 245-251. Https://doi.org/10.24912/kn.v5i2.10282.
Putra, M. T. P. & Alfaris, M. (2021). The Reality of Indonesian Marriage Law Concerning Post-Divorce Child Custody. RADIANT: Journal of Applied, Social, and Education Studies, 2(2), 152-160. Https://doi.org/10.52187/rdt.v2i2.50.
Fajarrini, A. & Umam, A. N. (2023). Dampak Fatherless terhadap Karakter Anak Dalam Pandangan Islam. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini. 3(1). 20-28. Https://doi.org/10.32665/abata.v3i1.1425.
Ashari, Y. (2018). Fatherless in Indonesia and its Impact on Children’s Psychological Development. Psikoislamika Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam. 15(1). 35-40. Https://doi.org/10.18860/psi.v15i1.6661.
Maryam, M. S. & Mulayniapi, T. (2022). Gambaran Kemampuan Self Control Pada Anak yang Diduga Mengalami Pengasuhan Fatherless. Journal Of Islamic Early Childhood Education: PIAUD-Ku, 1(1), 1–5. Https://doi.org/10.54801/piaudku.v1i1.91.
Tantri, S. N. & Roseline, C. N. (2021). Hubungan Jenis Kelamin, Stress, dan Kepuasan Mahasiswa Akuntansi terhadap Pembelajaran Daring di Masa Pandemic Covid-19. E-Jurnal Akuntansi, 31(7), 1783-1797. Https://doi.org/10.24843/eja.2021.v31.i07.p14.
Yusriyah, A. D. & Widyastuti. (2023). Dynamics of Self-Acceptance of Early Adult Women Who Experience Fatherlessness. 1-17. Https://doi.org/10.21070/ups.808.
Wandansari, A., Nur, H., & Siswanti, D. N. (2021). Ketidakhadiran Ayah Bagi Remaja Putri. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa, 1(2), 81-92. Https://doi.org/10.26858/jtm.v1i2.25546.
Mitchell, L. L., Lodi-Smith, J., Baranski, E. N., & Whitbourne, S. K. (2021). Implications of Identity Resolution in Emerging Adulthood for Intimacy, Generativity, and Integrity Across the Adult Lifespan. Psychol Aging, 36(5), 545–556. Https://doi.org/10.1037/pag0000537.
Wenzel, M., Woodyatt, L., Okimoto, T. G., & Worthington Jr., E. L. (2020). Dynamics of Moral Repair: Forgiveness, Self-Forgiveness, and the Restoration of Value Consensus as Interdependent Processes. Personality and Social Psychology Bulletin. 47(4), 519-687. Https://doi.org/10.1177/0146167220937551.
Ramadhani, N. R. & Riyanti, R. (2022). Hubungan Empati Dengan Forgiveness Anak Korban Perceraian Pada Masa Dewasa Awal. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 10(2), 260-269. Http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v10i2.7304.
Nihayah, U., Ade Putri, S., & Hidayat, R. (2021). Konsep Memaafkan Dalam Psikologi Positif. Indonesian Journal of Counseling and Development, 3(2), 108–s119. Https://doi.org/10.32939/ijcd.v3i2.1031.
Thompson, L. Y., & Snyder, C. R. (2019). Forgiveness. In M. W. Gallagher & S. J. Lopez (Eds.), Positive Psychological Assessment: A Handbook of Models and Measures (2nd ed.). 285–303. American Psychological Association. Https://doi.org/10.1037/0000138-018.
Hasanah, U. (2020). Pengaruh Perceraian Orang Tua Bagi Psikologis Anak. AGENDA: Jurnal Analisis Gender Dan Agama, 2(1), 18-24, Https://doi.org/10.319585/agenda.v2il.1983.
Diana, R. R., Nashori, F., Pihasniwati, P., Indranata, A. D., & Fitri, R. K. (2023). Forgiveness Therapy to Improve Subjective Well-Being Among Families of Patients with Chronic Illness. International Journal of Islamic Educational Psychology. 4(1), 122-135. Https://doi.org/10.18196/ijiep.v4i1.17965.
Junaidin, J., Mustafa, K., Hartono, R., & Khoirunnisa, S. (2023). Kecemasan terhadap Pernikahan pada Perempuan Dewasa Awal yang Mengalami Fatherless. Journal on Education, 5(4), 16649-16658. Https://doi.org/10.31004/joe.v5i4.2839.
Dewi, K. S. & Soekandar, A. (2019). Kesejahteraan Anak dan Remaja Pada Keluarga Bercerai di Indonesia: Reviu Naratif. Wacana, 11(1), 42-78. Https://doi.org/10.13057/wacana.v11i1.135.
Titalessy, A. & Kusumiati, R. Y. E. (2021). Dampak Perceraian Orang Tua terhadap Perkembangan Sosial-Emosi Remaja. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 12(3), 362-369. Https://doi.org/10.23887/jibk.v12i3.38582.
Ramadhani, N. R. & Rifayanti, R. (2022). Hubungan Empati dengan Forgiveness Anak Korban Perceraian pada Masa Dewasa Awal. Psikoborneo: Jurnal Ilmuah Psikologi, 10(2), 260-269. Http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v10i2.7304.
Charli, M. S., Eshete, S. K., & Debela, K. L. (2022). Learning How Research Design Methods Work: A Review Of Creswell’s Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches. The Qualitative Report. Https://doi.org/10.46743/2160-3715/2022.5901.
Rutledge, P. B., & Hogg, J. L. C. (2020). In‐Depth Interviews. The International Encyclopedia Of Media Psychology, September 2020, 1–7. Https://doi.org/10.1002/9781119011071.iemp0019.
Sukardi. (2021). Analisa Minat Membaca Antara E-Book dengan Buku Cetak Menggunakan Metode Observasi pada Politeknik Tri Mitra Karya Mandiri. Jurnal IKRAITH-EKONOMIKA, 4(2), 158-163. Https://doi.org/10.37817/ikraith-ekonomika.v4i2.1029.
Campbell, S., Greenwood, M., Prior, S., Shearer, T., Walkem, K., Young, S., Bywaters, D., & Walker, K. (2020). Purposive Sampling: Complex or Simple? Research Case Examples. J Res Nurs. 25(8), 652–661. Https://doi.org/10.1177/1744987120927206.
Heriyanto. (2018). Thematic Analysis Sebagai Metode Menganalisa Data untuk Penelitian Kualitatif. ANUVA, 2(3), 317-324. Https://doi.org/10.14710/anuva.2.3.317-324.
Mansur, M. A., Saim., Riyaldi, R. (2021). Faktor Penyebab Perselingkuhan Suami Istri dan Upaya Penanganan di KUA Kecamatan Rupat. Tahkim, XVII(1), 1-21. Http://dx.doi.org/10.33477/thk.v17i1.2028.
Dianovinina, K., Surjaningrum, E. R., & Wulandari, P. T. (2023). Kejadian Hidup Yang Menekan Bagi Remaja yang Memiliki Gejala Depresi Pasca Perceraian Orang Tua. Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology, 10(1), 151-166. Https://doi.org/10.24854/jpu581.
Tuasikal, A. M. A. & Retnowati, S. (2018). Kematangan Emosi, Problem-Focused Coping, Emotional-Focused Coping dan Kecenderungan Depresi pada Mahasiswa Tahun Pertama. Gadjah Mada Journal Of Psychology (GAMAJOP), 4(2), 105-118. Https://doi.org/10.22146/gamajop.46356.









