Pengembangan Diri Remaja Keluarga Broken Home di MAN 2 Model Medan
DOI:
https://doi.org/10.35134/jpsy165.v17i3.436Keywords:
pengembangan diri, remaja, keluarga, brokenhome, MAN 2 MedanAbstract
Setiap anak pasti menginginkan mempunyai keluarga yang lengkap. Namun, pada kenyataannya terkadang banyak hal yang membuat rumah tangga di keluargnya menjadi berpisah, baik dikarenakan perceraian ataupun hal lainnya, yang terkadang menjadikan anak broken home. Seseorang yang broken home, terkadang tidak mempunyai tempat bercerita, sehingga tak jarang banyak yang mengarah kepada kenalakan remaja seperti melakukan seks bebas, narkoba, lari dari rumah dan hal lainnya, yang tentunya berdampak negatif jika tidak diatasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab keluarga broken home pada remaja serta strategi pengembangan diri yang dilakukan remaja keluarga brokenhomesehingga berdampak positif. Jenis penelitian ini menggunakan penelitiankualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 5 (lima) remaja siswa di MAN 2 Model Medan yang mengalami keluarga brokenhome. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis domain yang dilakukan mulai dari mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima remaja siswa MAN 2 Model Medan menerima keadaan yang di alami dan berusaha ingin menjadi lebih baik. Adapun penyebab remaja broken home adalah perceraian orang tua dan ketidakharmonisan dalam keluarga. Kemudian dampak remaja keluarga broken home berdampak positif dari segi pengembangan diri mereka. Adapun strategi pengembangan diri yang dilakukan remaja keluarga broken home seperti menjalin komunikasi yang baik dengan orang terdekat dan mengubah pola pikir (mindset).
References
Effect of Formative Classroom Assessment on Students’ Academic Achievement in Junior Secondary School Basic Science in Egor Local Government Area of Edo State, Nigeria. (2019). Journal of Education and Practice. https://doi.org/10.7176/jep/10-15-22.
Panzilion, P., Ferasinta, F., Rozani, L., & Sartika, A. (2023). Hubungan Tipe Pola Asuh Orang Tua terhadap Emotional Quotient (EQ) pada Anak Usia Prasekolah (4-6 Tahun). MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 3(8), 2366–2374. https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i8.10825.
Jannah, R. (2019). Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Membentuk Pribadi yang Unggul Peserta Didik Mts Al Kamal Tarub Tegal. JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1(2), 56–60. https://doi.org/10.24905/jcose.v1i2.33.
Saputra, K., & Fitriani, W. (2022). Deskripsi Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Masalah Kedisiplinan Siswa. Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling, 7(2), 1782. https://doi.org/10.33394/realita.v7i2.6451.
Kurniawan, K., Nur’aeni, Y., Nugraha, P., Maysarah, V., Revindha, L., & Zahra, S. (2023). Dampak Perceraian Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak: A Scoping Review. Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 11(2), 163–175. https://doi.org/10.20527/jdk.v11i2.485.
Siregar, M. D., & Wadi, A. An. (2019). Pengaruh Konseling Realita Terhadap Kesulitan Anak Menerima Keadaan Keluarga Broken Home. JKP (Jurnal Konseling Pendidikan), 3(1), 1–11. https://doi.org/10.29408/jkp.v3i1.2413.
Firman, F.-. (2018). Pencegahan Tindakan Pelecehan Seksual Remaja Melalui Layanan Informasi dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. https://doi.org/10.31227/osf.io/nhsyw.
Ade, T. I., Nurmala, M. D., & Handoyo, A. W. (2021). Self-Control pada Anak Jalanan Usia Remaja di Kota Serang dan Alternatif Penanganannya dalam Bimbingan dan Konseling. PEDAGOGIKA, 12(2), 217–231. https://doi.org/10.37411/pedagogika.v12i2.704.
Karya, B. (2022). Dinamika Resiliensi Remaja Dengan Keluarga Broken Home di Kelurahan Pendahara Kabupaten Katingan. Anterior Jurnal, 21(2), 78–85. https://doi.org/10.33084/anterior.v21i2.3295.
Fahrurrazi, F., & Casmini, C. (2020). Bimbingan Penerimaan Diri Remaja Broken Home. ENLIGHTEN (Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam), 3(2), 142–152. https://doi.org/10.32505/enlighten.v3i2.1674.
Mamesah, M., & Kusumawardhani, D. D. (2020). Gambaran Penerimaan Diri Siswa yang Mengalami Perceraian Orangtua. INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling, 9(2), 138–149. https://doi.org/10.21009/insight.092.04.
Studi Kasus Dampak Perceraian Orangtua Terhadap Kepercayaan Diri Remaja. (2022). Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan, 5(2). https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v5i2.10363.
Hantoro, N. R., & Chatamallah, M. (2022). Perilaku Komunikasi dan Delinkuensi Mahasiswa dalam Keluarga Broken Home. Bandung Conference Series: Public Relations, 2(2). https://doi.org/10.29313/bcspr.v2i2.3566.
Alifia, H. N. R., Kholifah, N., & Astrella, N. B. (2022). Tugas Perkembangan Pra Remaja Ditinjau dari Peran Ayah dan Ibu. Jurnal Psikologi : Jurnal Ilmiah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan, 9(2), 247–260. https://doi.org/10.35891/jip.v9i2.3373.
Mayowa, I. O. (2021). Impact of Broken Homes on Education of Children: A Sociological Perspective. International Journal of Criminology and Sociology, 10, 1342–1348. https://doi.org/10.6000/1929-4409.2021.10.154.
Ariyanto, K. (2023). Dampak Keluarga Broken Home terhadap Anak. Metta : Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(1), 15–23. https://doi.org/10.37329/metta.v3i1.2380.
Alaslan, A. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. https://doi.org/10.31237/osf.io/2pr4s.
Kosim, M. (2018). Prinsip dan Strategi Pembelajaran Mengatasi Lupa Perspektif Psikologi Pendidikan Islam. https://doi.org/10.31227/osf.io/hc5n2.
Okoree, B. I. A.-, Sedegah, D. D. D. D., & Parku, E. (2020). How Do They Cope: Traumatic Impact of Broken Homes on the Academics of the Children Living in Ga East Municipality, Ghana. Journal of Education, Society and Behavioural Science, 15–26. https://doi.org/10.9734/jesbs/2020/v33i730240.
Kartikasari, A. (2024). Harga Diri, Penerimaan Diri dan Resiliensi pada Remaja yang Berasal dari Orang Tua Bercerai. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(8), 8185–8193. https://doi.org/10.54371/jiip.v7i8.5663.
Pengaruh Teman Sebaya terhadap Perilaku Menyimpang Siswa Kelas X SMK Swasta Satria Binjai Tahun Pelajaran 2017/2018. (n.d.). https://doi.org/10.30821/ansiru.v2i1.1628.s125.
Prawita, D. (2024). Analisis Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Remaja Laki-Laki Akibat Perceraian di Kabupaten Sleman. NIVEDANA : Jurnal Komunikasi dan Bahasa, 5(2), 142–151. https://doi.org/10.53565/nivedana.v5i2.1246.
Hidayati, T. (2019). Pola Asuh Orang Tua dalam Menanamkan Nilai Moral Pada Anak Keluarga Pemulung di Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara (Studi Kasus Keluarga Pemulung). Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), 1–19. https://doi.org/10.21831/diklus.v1i1.23846.
Diah Ayu Mawarti, & Gunadi Agung Wibowo. (2022). Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Perilaku Sosial Anak di Keluarga Buruh Pabrik Rokok di Kecamatan Mejobo Kudus. Nalar: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 1(1), 30–35. https://doi.org/10.56444/nalar.v1i1.44.
Ariyanto, K. (2023). Dampak Keluarga Broken Home terhadap Anak. Metta : Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(1), 15–23. https://doi.org/10.37329/metta.v3i1.2380.









