Dinamika Fatherless terhadap Pengembangan Diri Remaja Perempuan di MAN 2 Model Medan
DOI:
https://doi.org/10.35134/jpsy165.v17i3.437Keywords:
dinamika, fatherless, pengembangan diri, remaja, perempuanAbstract
Fenomena fatherless ini disebabkan dengan adanya pengaruh budaya lokal terhadap paradigma pengasuhan anak. Stereotip budaya mempengaruhi pandangan bahwa laki-laki tidak semestinya terlibat dalam pengasuhan anak.Tidak sedikit dari keluarga Indonesia masih menerapkan pola asuh patriarki dengan mengedepankan peran ibu sebagai pemeran keseluruhan tugas domestik. Sedangkan peran ayah didalamnya masih kurang diutamakan sehingga tanpa disadari, pengasuhan, pemeliharaan dan pendidikan hanya dikaitkan dengan tugas seorang ibu, meskipun peranan ayah sebenarnya sangat diperlukan dalam hal ini. Isu mengenai fatherless ini hampir tidak terlihat, namun dampaknya begitu nyata mengingat pentingnya sosok ayah bagi tumbuh kembang anaknya. Ketiadaan peran ayah dalam proses tumbuh kembang anak dapat berdampak signifikan pada perkembangan psikologis dan emosional anak, terutama pada anak perempuan di fase remaja. Keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak perempuan dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak, memberikan perspektif terhadap sesuatu yang nantinya dapat dikembangkan di otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika pengembangan diri pada remaja perempuan yang mengalami fatherless. Peneliti menggunakan 3 partisipan remaja perempuan yang mengalami fatherless di MAN 2 Model Medan di rentang usia 15-16 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak positif fatherless pada anak perempuan di fase remaja yaitu adanya kemauan untuk mengembangkan kemampuan secara bakat dan akademik, adapun dampak negatif ditunjukkan dengan sulitnya membuka diri, ketidakstabilan emosional, dan kecenderungan menyakiti diri.
References
Sobari, M. maryam. (2022). Gambaran Kemampuan Self Control Pada Anak yang di Duga Mengalami Pengasuhan Fatherless. Journal of Islamic Early Childhood Education (JOIECE): PIAUD-Ku, 1(1), 1–5. https://doi.org/10.54801/piaudku.v1i1.91
Wibiharto, B. M. Y., Setiadi, R., & Widyaningsih, Y. (2021). Relationship Pattern of Fatherless Impacts to Internet Addiction, the Tendency to Suicide and Learning Difficulties for Students at SMAN ABC Jakarta. Society, 9(1), 264–276. https://doi.org/10.33019/society.v9i1.275
Dasalinda, D., & Karneli, Y. (2021). Hubungan Fatherless Dengan Penyesuaian Sosial Remaja Implementasi Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Di Sekolah. Counsenesia Indonesian Journal Of Guidance and Counseling, 2(02), 98–105. https://doi.org/10.36728/cijgc.v2i02.1461
Kiromi, I. H. (2023). Dampak Anak yang Dibesarkan Dalam Keluarga Tanpa Sosok Ayah (Fatherless) pada Kecerdasan Moral. Zuriah : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 11–16. https://doi.org/10.55210/an8hkq27
Asy’ari, H., & Ariyanto, A. (2019). Gambaran keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak (paternal involvement) di Jabodetabek. Intuisi Jurnal Psikologi Ilmiah, 11(1), 37–44. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI
Hardy, F. A. (2019). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 2 - 7 Tahun Di Gereja Toraja Jemaat Tello Batua Makassar. http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/8yx6s
Syahrul, S., & Nurhafizah, N. (2021). Analisis Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia Dini Dimasa Pandemi Corona Virus 19. Jurnal Basicedu, 5(2), 683–696. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.792
Alfasma, W., Santi, D. E., & Kusumandari, R. (2022). Loneliness dan perilaku agresi pada remaja fatherless. Jurnal Penelitian Psikologi, 3(01), 40–50. https://doi.org/10.30996/sukma.v3i1.6948
Ashari, Y. (2018). Fatherless in indonesia and its impact on children’s psychological development. Psikoislamika : Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 15(1), 35. https://doi.org/10.18860/psi.v15i1.6661
Rapli DegaSurya Pratama, & Oji Kurniadi. (2024). Komunikasi Interpersonal Jarak Jauh Orang Tua dan Anak dalam Menjaga Keharmonisan. Bandung Conference Series: Public Relations, 4(1), 119–124. https://doi.org/10.29313/bcspr.v4i1.10626
Indra Abdul Majid, & Mirna Nur Alia Abdullah. (2024). Melangkah tanpa penuntun: mengeksplorasi dampak kehilangan ayah terhadap kesehatan mental dan emosional anak-anak. Sabana: Jurnal Sosiologi, Antropologi, Dan Budaya Nusantara, 3(2). https://doi.org/10.55123/sabana.v3i2.3488
Wandansari, A., Nur, H., & Siswanti, D. N. (2021). Ketidakhadiran Ayah bagi Remaja Putri. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa, 1(2), 80–92. https://doi.org/10.26858/jtm.v1i2.25546
Nihayati, D. A. (2023). Upaya Pemenuhan Hak Anak Melalui Pencegahan Fatherless. Equalita: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 5(1), 31. https://doi.org/10.24235/equalita.v5i1.13258
Lexy J. Moleong. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosdakarya) h. 6, 49–57.
Castetter, C. (2020). The Developmental Effects on the Daughter of an Absent Father Throughout her Lifespan. Honors Senior Capstone Projects, 50, 22. files/763/Castetter - The Developmental Effects on the Daughter of an Ab.pdf
Junaidin, J., Mustafa, K., Hartono, R., & Khoirunnisa, S. (2023). Kecemasan terhadap Pernikahan pada Perempuan Dewasa Awal yang Mengalami Fatherless. Journal on Education, 5(4), 16649–16658. https://doi.org/10.31004/joe.v5i4.2839
Hidayat, A. (2020). Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 5(2), 57. https://doi.org/10.23916/08702011
Hardianita, S., Rini, A., & Pratitis, N. (2024). Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial dengan Kebahagiaan pada Perempuan. Jiwa: Jurnal Psikologi Indonesia, 2(1), 135–146. https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10421
Mubarok, M. D. Y. (2023). Implementasi Keluarga Sakinah Berkemajuan Terhadap Fenomena Fatherless. HAKAM: Jurnal Kajian Hukum Islam Dan Hukum Ekonomi Islam, 7(1). https://doi.org/10.33650/jhi.v7i1.6065
Kartini, T., Effendy, D. I., & Rohman, E. T. (2023). Bimbingan Konseling Individu Mengatasi Regulasi Emosi Negatif Pada Remaja Fatherless. Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, Dan Psikoterapi Islam, 11(2), 167–188. https://doi.org/10.15575/irsyad.v11i2.30285









